Jadikan Kebudayaan Investasi, Bukan Sebagai Biaya
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengajak penggiat kebudayaan di Bali untuk menjadikan kebudayaan sebagai investasi bukan sebagai biaya.
"Mohon dukungan, kami sedang mengkampanyekan 'Jadikan Budaya Sebagai Investasi Bukan Biaya'," kata Ferdi saat Uji Publik RUU Kebudayaan dihadapan Tokoh Adat, Seniman, Sejarahwan, Budayawan dan Akademisi Bali di Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Rabu (22/3/2017)
Kampanye ini, lanjut politisi dari Golkar ini, dimaksudkan agar masyarakat sadar bahwa pertahanan kita terakhir adalah tinggal budaya yang kita miliki. "Dengan budaya kita akan berani habis-habisan untuk bangsa ini," tegasnya.
"Kita akan bersaing dengan teknologi manufaktur Jepang tidak akan terkejar. Mau mengalahkan teknologi perang Amerika tidak akan mungkin," paparnya. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan budaya itu bukan berarti dieksploitasi atau untuk dijual begitu saja, tentu ada tahapan seleksinya.
Dalam kesempatan tersebut Ferdi juga menjelaskan bahwa selama ini kebudayaan terpinggirkan atau dipinggirkan, dalam konteks proses dan arah pembangunan nasional. Mengapa demikian? Karena, tegas Ferdi, kebudayaan tidak secara langsung menghasilkan sumber-sumber ekonomi atau pendapatan negara.
"Cara pandang seperti ini harus segera dihilangkan dan harus segera beralih kepada paradigma bahwa kebudayaan bukan sekedar biaya melainkan investasi masa depan," tandas anggota dewan dari dapil Jawa Barat ini.
Artinya, tegas Ferdi, manffaat pembangunan atau pemajuan kebudayaan akan berdampak kepada generasi bangsa yang akan datang. "Hal ini harus juga menjadi keyakinan," katanya mantap. (sc) Foto: Suci/od.